Hello, sudah lama sekali saya nggak bersentuhan dengan blog ini. Bener aja setengah jam pertama mau tulis postingan baru saya awali dengan login, iya login doang. Dan mulai menyesuaikan lagi dengan keyboard laptop, karena setelah saya resign sudah 2 tahun juaraang banget pegang komputer terutama untuk mengetik. Yes, I've been resigned from my latest job and officially a housewife now.
Tapi di postingan ini saya nggak akan cerita tentang keputusan resign, jadi ibu rumah tangga, and so on. Karena biasa aja, banyak yang begitu kayaknya ya. Saya mau posting tentang pengalaman saya kuret (lagi), iya lagi karena memang sebelumnya sudah pernah merasakan dan saya tulis juga di blog sebelumnya.
Jadi waktu itu saya telat haid di bulan September, biasanya awal bulan udah keluar dan teratur. Akhirnya coba test pack dan hasilnya positif, tapi karena ingat-ingat sama obgyn pas hamil pertama dulu kalau belum usg dan ketahuan detaknya jadi masih harap-harap cemas.
Awal-awal saya bingung nih mau memutuskan obgyn dan usg dimana, karena sudah nggak sebebas dulu waktu belum punya anak, dan saya maunya yang prakteknya nggak kemalaman. Singkat cerita saya ke RSIA dekat rumah, yang nyaman ada mini playground jadi anak nggak bosen kalau nunggu.
Sebelum USG pertama tanggal 17 September, saya masih merasa sehat bugar, nggak mual, muntah, dan bisa beraktivitas biasa. Pas USG dinyatakan hamil 5 minggu dan disuruh control lagi tanggal 2 Oktober tapi sebelum USG ke-2 sudah mulai keluar flek sedikit, mulai mual, muntah dan males-malesan :(
Setelah USG ke-2 ternyata ukuran kantong kehamilan masih tetap 5 minggu dan nggak nambah tapi dokternya masih suruh balik minggu depan lagi untuk control tapi feelingku udah nggak enak dan memutuskan cari second opinion dan pilihannya jatuh ke obgyn yang pernah kuret saya dulu di Rumah Sakit Pura Raharja (RSPR). Dan waktu USG ke-tiga ini obgyn langsung menyatakan saya BO lagi dan suruh cari rujukan BPJS untuk segera kuret besok paginya. Dalam hati cuma pengen yang terbaik dan ternyata dikasih jalan cepat banget.
Malam sebelum kuret sudah ke UGD RSPR dan rumah sakit ini sekarang udah di renovasi jadi agak beda waktu saya pertama kali ke situ. Kalau dulu berangkat ke RS pagi dan langsung ke kamar bersalin dan mulai tindakan jam 9 di kamar bersalin juga, siang siuman dan sore setelah ashar boleh pulang. Tapi sekarang jadinya lebih sering transfer antar ruangan. Setelah dari UGD menuju ke kamar bersalin untuk cek pembukaan dll, kali ini saya nggak dikasih obat sama sekali dan nggak merasakan mules, sakit perut dll, cuma flek yang keluar tambah lama tambah banyak.
Selama di ruang bersalin sempat terharu karena barengan dengan lahiran bayi-bayi di bed sebelah, Masya Allah saya percaya banyak malaikat turun untuk mendoakan. Dan saya juga percaya apa yang saya alami ini memang sudah jalan terbaik dari-Nya dan semoga digantikan dengan yang lebih baik, sehat, dan kuat. Aamiin...
Jam 4 subuh diberi obat lewat vagina, dan jam 7 dibawa ke ruang operasi. Yep, akhirnya saya merasakan ruang operasi untuk pertama (dan semoga menjadi terakhir) kalinya. Alhamdulillah semua berjalan lancar, sekitar jam 10 saya mulai siuman di Ruang Pemulihan dan mual, muntah karena efek obat bius. Selanjutnya dibawa ke Ruang Rawat Inap dan boleh pulang dari Rumah Sakit sekitar jam 5 sore.
Alhamdulillah seminggu kemudian control dan sudah bersih, masih ngeflek sedikit dan wajar aja kata obgynnya.