Jadi ceritanya saya lagi hobi ikutan workshop art & craft, mulai dari nyobain melukis cat air, beli mesin jahit (tapi sampai sekarang masih dianggurin, heve u any idea where should I start?) sampai waktu itu nggak sengaja buka instagram salah satu cafe yang akan mengadakan Decoupage Workshop. Apakah decoupage itu? Lebih lanjut bisa di klik disini. Saat itu pengetahuanku sebagai orang awam tentang decoupage hanya sebatas seni menempel dari Prancis. Beberapa kali juga sudah pernah lihat ads workshop decoupage yang biasanya medianya berupa perabotan seperti telenan, jam dinding, botol, dll. Cuma... ads yang satu ini menarik hatiku karena di pic nya menggunakan media clutch anyaman pandan yang cantik menik-menik, pikirku sih media berupa clutch ini bagus banget, kenapa...? Karena kalau clutch kan bisa di bawa dan dipamerkan secara langsung ke banyak orang yang melihat kita, beda dengan perabot-perabot seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kemungkinan untuk dipamerkan secara langsung hanya pada saat ada tamu berkunjung ke rumah kita (mana mungkin kita bawa telenan ke luar rumah?)
taken from Libreria Eatery IG |
taken from Libreria Eatery IG |
taken from Libreria Eatery IG |
Jadi
sebelum workshop dimulai kita disuruh pilih model tas dan motif kertas
tisu. Yup, decoupage ini ternyata menggunakan kertas tisu atau biasa lebih dikenal tisu napkin, aku pikir
pakai kertas khusus. Pada dasarnya semua tisu napkin yang ada gambarnya bisa
digunakan, tetapi untuk clutch ini tentu motifnya yang cantik-cantik
(sampai galau pas milih). Yang aku pilih adalah clutch polos dengan
kertas tisu motif mawar yang kalem & sweet. Untuk pemilihan kertas
tisu ini memang gampang-gampang susah, kalau bisa pemula ini cari motif
yang tidak susah buat dipotong dan ditempel karena ada resiko keriput, sobek,
dll. Cuma kalau udah biasa pasti bisa.
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Kertas Tisu bermotif
2. Media untuk ditempelkan (bisa perabot yang saya sebut di atas/tas)
3. Gunting bengkok (bencong)
4. Kuas untuk lem
5. Lem (lemnya harus cair, kalau pas workshop menggunakan lem khusus)
6. Finisher (teksturnya seperti lem tapi lebih encer lagi)
Cara Pembuatan :
1. Gunting kertas tisu tepat pada garis motif yang akan ditempel, lalu tarik lapisan tisu hingga tinggal 1 lapisan saja.
2. Lem media yang akan digunakan menggunakan kuas.
3. Tempelkan kertas tisu yang sudah digunting tadi. Nempelnya pelan-pelan ya, biar rapi dan nggak robek
4. Baurkan lem ke atas tisu yang sudah ditempel menggunakan kuas.
5.
Selanjutnya ke proses pengeringan. Menurut Kak Ika Salim, pengeringan
paling baik menggunakan sinar matahari, tapi bisa juga menggunakan hot
dryer atau hair dryer.
6. Ulangi proses 4 & 5 sampai dirasa sudah rapi.
7. Finishing tisu yang sudah ditempel tadi menggunakan kuas.
8. Ulangi proses 5 & 7
Hasil kreasi kita bisa dibawa pulang lho...
Sebenarnya
nggak ada yang benar dan salah dalam art & craft, cuma dituntut
rapi & hati-hati agar hasilnya juga bagus. Ternyata menggunakan
media anyaman pandan ini juga membantu untuk pemula karena teksturnya
yang nggak rata jadi bisa menyamarkan bagian-bagian yang kurang rapi
waktu proses menempel tadi.
Intinya this workshop was worth every pennies for me, selain itu juga banyak dapat kenalan baru. Semoga bisa ikut lagi di workshop selanjutnya. #marikitanabung
Berikut hasil kreasi para peserta (gambar diambil dari facebook penyelenggara event, Mbak Tary)
cangkir kaleng jadul buat wadah lem XD
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete