Monday, August 1, 2016

Sabtu (terakhir) Bersama Bapak

Saya belum pernah membaca novel Sabtu Bersama Bapak karangan Aditya Mulya, menonton filmnya juga belum. Sebenarnya libur lebaran lalu ada keinginan untuk pergi ke bioskop dan menonton filmnya, tapi karena jadwal unjung-unjung sanak saudara yang padat serta perasaan mual karena hamil muda membuat saya menyampingkan keinginan saya. Dan pada akhirnya takdir menuliskan untuk saya cerita lain yaitu Sabtu (terakhir) Bersama Bapak.

Sabtu sore tanggal 23 Juli 2016, saya melangkahkan kaki saya dengan berhati-hati di atas tanah basah, melewati nisan demi nisan milik penghuni makam yang sudah mendahului. Dengan perut yang mulai membesar, mata merah dan basah, saya mencoba untuk tegar dan tenang karena saya ingin mengantarkan bapak untuk terakhir kalinya di peristirahatannya, setelah bapak menunaikan kewajibannya mengantarkan saya sekolah jenjang demi jenjang, hingga yang terakhir mengantarkan saya di pelaminan kepada pria yang menjadi suami saya saat ini. Saat saya sendiri ragu, beliau yang memantapkan hati saya.

Terima kasih untuk semua kerja keras, pengorbanan, dan dedikasimu untuk keluarga. Terima kasih telah mengizinkan anak-anakmu untuk merawatmu di detik-detik terakhir hidupmu. Maafkan atas segala kesalahan dan kekhilafan kami. Semoga engkau bahagia di tempat barumu. I love you and proud to be your daughter.

No comments:

Post a Comment