Saya
belum pernah membaca novel Sabtu Bersama Bapak karangan Aditya Mulya,
menonton filmnya juga belum. Sebenarnya libur lebaran lalu ada keinginan
untuk pergi ke bioskop dan menonton filmnya, tapi karena jadwal
unjung-unjung sanak saudara yang padat serta perasaan mual karena hamil
muda membuat saya menyampingkan keinginan saya. Dan pada akhirnya takdir
menuliskan untuk saya cerita lain yaitu Sabtu (terakhir) Bersama Bapak.
Sabtu
sore tanggal 23 Juli 2016, saya melangkahkan kaki saya dengan
berhati-hati di atas tanah basah, melewati nisan demi nisan milik
penghuni makam yang sudah mendahului. Dengan perut yang mulai membesar,
mata merah dan basah, saya mencoba untuk tegar dan tenang karena saya
ingin mengantarkan bapak untuk terakhir kalinya di peristirahatannya,
setelah bapak menunaikan kewajibannya mengantarkan saya sekolah jenjang demi jenjang, hingga yang terakhir mengantarkan saya di pelaminan kepada pria yang menjadi
suami saya saat ini. Saat saya sendiri ragu, beliau yang memantapkan hati saya.
No comments:
Post a Comment