Thursday, March 31, 2016

Join Basic Decoupage Workshop


Jadi ceritanya saya lagi hobi ikutan workshop art & craft, mulai dari nyobain melukis cat air, beli mesin jahit (tapi sampai sekarang masih dianggurin, heve u any idea where should I start?) sampai waktu itu nggak sengaja buka instagram salah satu cafe yang akan mengadakan Decoupage Workshop. Apakah decoupage itu? Lebih lanjut bisa di klik disini. Saat itu pengetahuanku sebagai orang awam tentang decoupage hanya sebatas seni menempel dari Prancis. Beberapa kali juga sudah pernah lihat ads workshop decoupage yang biasanya medianya berupa perabotan seperti telenan, jam dinding, botol, dll. Cuma... ads yang satu ini menarik hatiku karena di pic nya menggunakan media clutch anyaman pandan yang cantik menik-menik, pikirku sih media berupa clutch ini bagus banget, kenapa...? Karena kalau clutch kan bisa di bawa dan dipamerkan secara langsung ke banyak orang yang melihat kita, beda dengan perabot-perabot seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kemungkinan untuk dipamerkan secara langsung hanya pada saat ada tamu berkunjung ke rumah kita  (mana mungkin kita bawa telenan ke luar rumah?)


taken from Libreria Eatery IG
Akhirnya saya daftar berdua sama kakak saya. Dengan biaya 350 ribu rupiah kita mendapatkan bahan & peralatan komplit plus pouch cantik dan paket makan siang. Pas awal datang langsung kepincut sama penataan meja yang super cute and sooo girly. Ada celemek, cangkir kaleng jadul buat wadah lem sama gelas kaleng buat wadah finisher. Untuk tutor workshop decoupage ini adalah Kak Ika Salim, seorang crafter, wanita karier, dan ibu rumah tangga. Salut banget karena bisa bagi waktu dan menekuni hobby yang bisa menghasilkan keuntungan.


taken from Libreria Eatery IG


taken from Libreria Eatery IG
Jadi sebelum workshop dimulai kita disuruh pilih model tas dan motif kertas tisu. Yup, decoupage ini ternyata menggunakan kertas tisu atau biasa lebih dikenal tisu napkin, aku pikir pakai kertas khusus. Pada dasarnya semua tisu napkin yang ada gambarnya bisa digunakan, tetapi untuk clutch ini tentu motifnya yang cantik-cantik (sampai galau pas milih). Yang aku pilih adalah clutch polos dengan kertas tisu motif mawar yang kalem & sweet. Untuk pemilihan kertas tisu ini memang gampang-gampang susah, kalau bisa pemula ini cari motif yang tidak susah buat dipotong dan ditempel karena ada resiko keriput, sobek, dll. Cuma kalau udah biasa pasti bisa.


Bahan-bahan yang diperlukan :

1. Kertas Tisu bermotif
2. Media untuk ditempelkan (bisa perabot yang saya sebut di atas/tas)
3. Gunting bengkok (bencong)
4. Kuas untuk lem
5. Lem (lemnya harus cair, kalau pas workshop menggunakan lem khusus)
6. Finisher (teksturnya seperti lem tapi lebih encer lagi)


Cara Pembuatan :
1. Gunting kertas tisu tepat pada garis motif yang akan ditempel, lalu tarik lapisan tisu hingga tinggal 1 lapisan saja.
2. Lem media yang akan digunakan menggunakan kuas.
3. Tempelkan kertas tisu yang sudah digunting tadi. Nempelnya pelan-pelan ya, biar rapi dan nggak robek
4. Baurkan lem ke atas tisu yang sudah ditempel menggunakan kuas.
5. Selanjutnya ke proses pengeringan. Menurut Kak Ika Salim, pengeringan paling baik menggunakan sinar matahari, tapi bisa juga menggunakan hot dryer atau hair dryer.
6. Ulangi proses 4 & 5 sampai dirasa sudah rapi.
7. Finishing tisu yang sudah ditempel tadi menggunakan kuas.
8. Ulangi proses 5 & 7


Hasil kreasi kita bisa dibawa pulang lho...


Sebenarnya nggak ada yang benar dan salah dalam art & craft, cuma dituntut rapi & hati-hati agar hasilnya juga bagus. Ternyata menggunakan media anyaman pandan ini juga membantu untuk pemula karena teksturnya yang nggak rata jadi bisa menyamarkan bagian-bagian yang kurang rapi waktu proses menempel tadi.

Intinya this workshop was worth every pennies for me, selain itu juga banyak dapat kenalan baru. Semoga bisa ikut lagi di workshop selanjutnya. #marikitanabung

Berikut hasil kreasi para peserta (gambar diambil dari facebook penyelenggara event, Mbak Tary)